Industri MICE dan Produknya - SMK UPW KELAS XI BAB 1 (P2)

3.    Amenitas MICE

Amenitas MICE merupakan fasilitas penunjang untuk kemudahan bagi wisatawan MICE, dengan kriteria sebagai berikut.

a.    Keadaan lingkungan

Keadaan lingkungan berkaitan dengan informasi terkait dimensi iklim, situasi alam dan lingkungan yang menarik, infrastruktur, dan keramahtamahan penduduknya. Berikut gambaran dan rinciannya.

1.    Infrastruktur

Destinasi memiliki infrastruktur lokal yang sesuai dengan standar yang telah ditentukan.

2.    Kepolisian

Keberadaan kepolisian dalam destinasi berfungsi mendukung keamanan dan perizinan suatu event.

3.    Pusat informasi pariwisata (tourist information center).

Destinasi memiliki usaha penyediaan informasi mengenai kepariwisataan suatu destinasi dalam bentuk bahan cetak, maupun elektronik.

4.    Rumah sakit

Destinasi memiliki fasilitas rumah sakit, baik rumah sakit umum daerah maupun rumah sakit internasional. Akses lokasi tersebut harus mudah dijangkau dari seluruh area destinasi serta yang siap mendukung keberadaan suatu event.

5.    Money changer

Destinasi dilengkapi dengan tempat penukaran mata uang dengan lokasi yang mudah dijangkau.

6.    Perbankan

Destinasi memiliki layanan dan lembaga perbankan untuk memfasilitasi kebutuhan finansial pengunjung.

7.    Sistem informasi

Destinasi memiliki sistem informasi dalam penyelenggaraan kegiatan MICE. Sistem informasi merupakan kombinasi dari teknologi informasi dan aktivitas orang yang menggunakan teknologi untuk mendukung operasi dan manajemen. Sistem Informasi yang sering digunakan merujuk kepada interaksi antara orang, proses algoritmik, data, dan teknologi.

8.    Layanan pengiriman barang

Destinasi dilengkapi dengan lembaga yang melayani kebutuhan pengiriman barang secara lokal maupun internasional.

9.    Transportasi

Destinasi dilengkapi dengan fasilitas transportasi umum yang tersedia di setiap area serta mempunyai kesesuaian dan standar yang sesuai kebutuhan.

10.  Keramah tamahan masyarakat umum

Masyarakat lokal dalam destinasi memiliki sikap terbuka dan sigap membantu terhadap pengunjung.

11.  Kebudayaan lokal

Destinasi memiliki kebudayaan lokal yang khas yang bisa menjadi keunikan tersendiri untuk destinasi.

12.  Standar harga

Konversi nilai barang dan jasa yang harus dikeluarkan selama berada di destinasi.

b.    Citra destinasi

Citra destinasi merupakan informasi terkait reputasi destinasi serta usaha pemasaran destinasi yang dilakukan.

 

2.    Tenaga Kerja MICE dan Dukungan Stakeholder

Tenaga kerja dalam MICE merupakan tenaga kerja yang pekerjaannya terkait secara langsung dan tidak langsung dengan kegiatan MICE. Pengembangan sumber daya manusia dan dukungan stakeholder MICE mencakup kriteria berikut.

a.    Profesionalitas sumber daya manusia

Destinasi memiliki SDM MICE yang memiliki nilai kompetitif dan memperoleh pengakuan kompetensi nasional serta internasional. Kesiapan terlihat dari keberadaan PCO, PEO, DMC, EO, dan pendukung lainnya seperti lembaga pendidikan bidang MICE.Kriteria profesionalitas sumber daya manusia (SDM) MICE memiliki beberapa indikator, di antaranya sebagai berikut.

1.    PCO (Professional Congress/ Conference/Convention Organizer)

Destinasi memiliki PCO yang merupakan jasa penyelenggara konvensi. Perjalanan insentif dan pameran yang merupakan usaha dengan kegiatan pokok memberi jasa pelayanan bagi suatu pertemuan kelompok.

2.    DMC (Destination Management Company)

Destinasi memiliki DMC yang merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa yang mengetahui secara mendalam suatu destinasi sehingga menjadi sumber informasi bagi calon pengguna destinasi tersebut.Destinasi dilengkapi dengan perusahaan jasa profesional khusus dalam desain dan pelaksanaan event, tour, transport, dan logistik yang telah terlisensi.

3.    EO (Event Organizer)

Destinasi dilengkapi dengan perusahaan jasa profesional khusus pelaksanaan event yang telah terlisensi.

4.    Usaha Perjalanan Wisata

Destinasi dilengkapi dengan perusahaan jasa profesional khusus pelaksanaan kegiatan tour yang telah terlisensi seperti biro perjalanan wisata dan agen perjalanan wisata (travel agent).

5.    Penyedia transportasi

Destinasi memliki usaha jasa transportasi darat, transportasi laut, transportasi udara dalam berbagai jenis yang dibutuhkan untuk kegiatan MICE.

6.    Jasa logistik (freight forwarder)

Freight forwarder atau shipping agent/carrier pameran merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang keagenan yang mengurus semua kegiatan yang diperlukan bagi terlaksananya pengiriman. Selain itu, juga penerimaan barang-barang pameran melalui transportasi darat, laut dan udara yang dapat mencakup kegiatan penerimaan, penyimpanan, sortasi, pengepakan, pengukuran, penimbangan, pengurusan penyelesaian dokumen, penerbitan, dokumen angkutan, perhitungan biaya, angkutan, klaim asuransi atas pengiriman barang.

7.    Perusahaan pemasok (vendor)

Perusahaan terkait MICE destinasi yang memiliki vendor atau supplier, yaitu lembaga, perorangan atau pihak ketiga yang menyediakan bahan, jasa, dan produk. Produk tersebut untuk diolah atau dijual kembali atau dibutuhkan oleh perusahaan untuk meningkatkan kinerja perusahaan.Vendor yang dibutuhkan dalam kegiatan MICE antara lain vendor untuk event production andequipment. Contoh lainnya seperti kontraktor terkait MICE yang siap mendukung keberadaan suatu event. Terdapat perusahaanperusahaan kontraktor terkait MICE yang bekerja sama dengan PCO/PEO/EO dalam penyelenggaraan suatu kegiatan.

8.    Pemandu wisata

Destinasi memiliki pemandu wisata profesional dan berpengalaman di bidangnya, sehingga dapat memberikan pengetahuan baru yang menarik serta mampu bersikap persuasif kepada pengunjung untuk revisit.

9.    Jasa percetakan

Destinasi dilengkapi dengan berbagai macam jasa percetakan yang mendukung pelaksanaan kegiatan yang diselenggarakan dalam destinasi.

10.  Jasa boga

Destinasi memiliki jasa boga yang merupakan usaha penyediaan makanan dan minuman. Penyediaan tersebut dilengkapi dengan peralatan dan perlengkapan untuk proses pembuatan, penyimpanan dan penyajian, untuk disajikan di lokasi yang diinginkan oleh pemesan.Tenaga profesional dalam bidang boga yang akan mendukung setiap penyelenggaraan kegiatan dalam destinasi.

11.  Jasa kontraktor pameran

Destinasi memiliki stand contractor, yaitu sebuah perusahaan yang bergerak di bidang penyedia jasa membuat desain. Selain itu, menyewakan booth interior, display booth, dan kontraktor membuat stand booth pameran.

12.  Sanggar seni budaya dan hiburan lainnya

Destinasi memiliki tenaga profesional dalam bidang seni budaya yang mampu memberikan citra positif terhadap budaya dalam destinasi.

13.  Jasa otoritas bandara

Kerja sama jasa otoritas bandara mengenai permintaan khusus.

14.  Lembaga pendidikan terkait MICE

Destinasi mempunyai lembaga pendidikan yang mampu mencetak lulusan yang memahami MICE, sehingga menjadi aset yang penting di masa depan.

15.  Maskapai penerbangan

Destinasi memiliki maskapai penerbangan yang melayani seluruh kebutuhan transportasi udara setiap pengunjung.

b.    Dukungan stakeholder

Stakeholder berperan penting dalam mengembangakan suatu destinasi MICE, dukungan dari berbagai pihak, seperti pemerintah daerah, lembaga pemasar destinasi, dan asosiasi profesi atau industri tertentu yang dapat dijadikan untuk meningkatkan citra dari destinasi MICE. Berikut kriteria dukungan stake holder dalam suatu destinasi.

1.    Asosiasi profesi dan industry

Asosiasi baik bertaraf nasional maupun internasional berperan penting dalam memasarkan suatu destinasi ke buyer maupun calon klien. Selain itu, juga menjembatani antar anggota untuk meningkatkan kualitas bisnis dan pertukaran informasi-informasi terbaru di industri MICE.

2.    Destination Marketing Organization (DMO)

Banyak perusahaan yang menggunakan jasa DMO (Destination Marketing Organization) untuk mendapatkan klien yang potensial untuk bisnis MICE. DMO biasanya memiliki database klien yang lebih banyak dan memiliki keahlian dalam memengaruhi calon klien untuk memilih suatu destinasi.

3.    Pemerintah daerah

Dukungan pemerintah daerah dalam memberikan dukungan, misalnya memberikan insentif atau subsidi lain yang menjadi daya tarik bagi pengunjung destinasi.

 

A.  Industri dan Produk MICE

 

MICE dibagi menjadi empat bentuk, yakni pertemuan (meeting), perjalanan insentif (incentive), konvensi (conference) dan pameran (exhibition). Berikut diuraikan beberapa bentuk MICE.

 

1.    Pertemuan (Meeting)

Berdasarkan Peraturan Menteri Pariwisata Nomor 5 Tahun 2017, yang dimaksud dengan Pertemuan adalah pertemuan dua atau lebih orang yang diselenggarakan untuk maksud mencapai tujuan bersama melalui interaksi verbal, seperti berbagi informasi atau mencapai kesepakatan yang dapat berupa presentasi, seminar, lokakarya, pelatihan, team building maupun event organisasi atau perusahaan lainnya.

Menurut Kesrul, meeting adalah suatu pertemuan atau persidangan yang diselenggarakan oleh sekelompok orang yang tergabung dalam asosiasi, perkumpulan atau perserikatan. Tujuannya mengembangkan profesionalisme, peningkatan sumber daya manusia, menggalang kerja sama anggota dan pengurus, menyebarluaskan informasi terbaru, publikasi, hubungan kemasyarakatan. Jadi pengertian meeting adalah segala bentuk pertemuan dengan melibatkan lebih dari dua orang dengan tujuan tertentu.Contoh produk meeting, yaitu sebagai berikut.

a.    Seminar, adalah pertemuan atau rapat yang biasanya diadakan untuk membicarakan suatu masalah atau persoalan dalam mencapai keseragaman pendapat (seminar nasionail Ikatan Wartawan Indonesia).

b.    Diskusi, adalah komunikasi kelompok dalam bentuk pertukaran pendapat mengenai suatu pokok persoalan/ masalah, dengan maksud untuk mendapatkan keterangan atau pengetahuan yang lebih lengkap (Forum Diskusi Wisata Desa).

c.    Musyawarah, adalah pertemuan yang dilakukan untuk mencapai suatu kepentingan bersama (Rapat Tahunan Desa Wisata Tanjung).

d.    Sarasehan adalah pertemuan yang diselenggarakan untuk mendengarkan pendapat (prasarana) para ahli mengenai suatu masalah di bidang tertentu.

e.    Workshop, adalah pelatihan kerja, yang meliputi teori dan praktik. Secara umum workshop adalah tempat kerja.

 

2.    Perjalanan Insentif (Incentive)

Berdasarkan undang-undang No.9 tahun 1990, perjalanan insentif merupakan suatu kegiatan perjalanan yang diselenggarakan oleh suatu perusahaan untuk para karyawan dan mitra usaha sebagai imbalan penghargaan atas prestasi mereka dalam kaitan penyelenggaraan konvensi yang membahas perkembangan kegiatan perusahaan yang bersangkutan.

Adapun perjalanan Insentif menurut Peraturan Menteri Pariwisata Nomor 5 Tahun 2017 adalah alat manajemen global yang menggunakan pengalaman wisata yang luar biasa untuk memotivasi dan/atau memberikan pengakuan kepada peserta dengan tujuan dapat meningkatkan kinerja dalam mendukung tujuan organisasi atau perusahaan.

Perjalanan insentif adalah suatu perjalanan yang diadakan perusahaan sebagai insentif atau penghargaan bagi karyawan atau mitra usaha dengan tujuan meningkatkan loyalitas dan kinerja. Contoh perjalanan insentif: East Bali Program Day Tour dan Singapore Commonweath Meeting Apreciation.

a.    Tema outbound

Team building, amazing race, and treasure hunt adalah beberapa tema outbound yang dapat dijadikan pilihan. Dengan berbagai kemasan permainan atau game yang menuju pada sebuah analogi kehidupan yang sering dialami dalam keidupan sehari-hari, terutama pada kegiatan atau rutinitas ketika bekerja di sebuah perusahaan atau kantor. Adapun jenis permainan tersebut seperti yang berhubungan dengan team work, leadership, integration, dan sebagainya.

b.    Tema outing

Tema yang sesuai pada sebuah acara outing dapat dipilih, seperti cycling, rafting, tubing, trekking, paintball, ATV Ride, water sport, dan kegiatan wisata petualangan lainya. Sightseeing tour adalah salah satu tema outing di Bali yang dapat dirancang seperti ubud dan Kintamni Tour, Bedugul dan Tanah Lot Tour, Tanjung Benoa dan uluwatu Tour, dan sebagainya.

c.    Tema gathering

Tema acara gathering dibagi menjadi beberapa program, di antaranya adalah tema untuk gathering perusahaan. Hal tersebut sering disebut dengan corporate gathering, ada juga berkumpulnya staf dan karyawan serta pimpinan pada sebuah perusahaan termasuk ikut tergabung keluarganya. Kemudian membuat kegiatan tertentu, ini biasanya disebut family gathering. Kemudian ada satu lagi yaitu berkumpulnya dalam sebuah kegiatan atau program tertentu. Adapun pesertanya adalah perusahaan dengan perusahaan lainnya. Beberapa perusahaan tersebut mempunyai hubungan kerja sama guna membangun sebuah bisnis. untuk yang seperti ini masih tergolong corporate gathering.

 

3.    Konvensi (Conference)

Berdasarkan Peraturan Menteri Pariwisata Nomor 5 Tahun 2017, Konvensi adalah sebuah pertemuan resmi dalam skala besar yang dihadiri oleh perwakilan atau delegasi (pemerintah, asosiasi, atau industri). Hal tersebut untuk melakukan diskusi, pertukaran informasi atau tindakan atas permasalahan khusus yang menjadi perhatian bersama.Adapun program convention membutuhkan ruangan yang luas agar dapat menampung seluruh peserta. Contoh produk konvensi, yaitu sebagai berikut.

a.    Konferensi, adalah pertemuan atau yang biasanya diadakan antarnegara, yang umumnya dilakukan kepala pemerintahan atau pimpinan pemerintahan, dan lembaga pemerintahan. Contoh : Konferensi Menteri Pendidikan Asia Tenggara, Konferensi Kepala Dinas Pariwisata se-Indonesia.

b.    Kongres adalah pertemuan yang biasanya diadakan oleh organisasi atau partai politik. Contoh : Muktamar PPP, organisasi kamar dagang Indonesia, dan sebagainya.

 

4.    Pameran (Exhibition)

Pameran menurut Peraturan Menteri Pariwisata Nomor 5 Tahun 2017adalah sebuah acara yang terorganisasi. Objek ditampilkan kepada publik yang dapat berupa pameran dagang antar bisnis maupun pameran untuk konsumen akhir. Adapun menurut Kesrul (2004:16), exhibition adalah ajang pertemuan yang dihadiri secara bersama-sama yang diadakan di suatu ruang pertemuan atau ruang pameran hotel. Sekelompok produsen atau pembeli lainnya dalam suatu pameran dengan segmentasi pasar yang berbeda.Contoh : JIFFINA Yogya, Cantoon China, dan sebagainya.***(End)

Comments

Popular posts from this blog

KLASIFIKASI TAMU DALAM MICE - Kelas XI UPW Bab 5

Sumber Daya Untuk Pemasangan/Pembongkaran Pameran - Kelas XII UPW Bab 6

GANGGUAN KESEHATAN AKIBAT KERJA - SHKK Kelas X Bab 9