LOADING DAN UNLOADING MICE KELAS XII UPW - BAB 8
Load-in/loading
merupakan kegiatan memuat barang atau memuat perencanaan untuk pengiriman
barang-barang yang dibutuhkan secara aman, pemasangan (installation) peralatan yang akan dibutuhkan, misalnya pemasangan
istrik, tata cahaya, tata suara, audio visual yang akan digunakan dalam
kegiatan MICE. Saat ini banyak teknologi tinggi yang digunakan dalan
penyelenggaraan kegiatan MICE sehingga perlu bagi penyelenggara mengetahuí
dengan pasti mengenai pengiriman dan pemasangan yang aman. Sedangkan load out/unloading merupakan kegiatan
membongkar barang. Dalam kegiatan unloading
diperlukan strategí perencanaan untuk membongkar peralatan yang telah
digunakan. Meski begitu masih banyak EO yang membongkar tidak sesuai dengan
prosedur yang telah ditetapkan, karena mereka merasa kegiatan telah berlalu
sehingga hal tersebut sudah tidak penting lagi. Padahal kegiatan unloading juga merupakan kegiatan yang
pentíng karena berhubungan dengan status alat selanjutnya. Harapannya peralatan
yang telah dipergunakan ada dalam kondisi baík sehingga dapat digunakan kembalí
pada saat ada kegiatan selanjutnya. Apabíla peralatan yang dígunakan merupakan
peralatan yang disewa dari supplier,
biasanya terdapat perjanjían yang berisi tentang kondisi peralatan yang telah
dipakai.
Pada
penyelenggaraan MICE ada beberapa hal yang harus dilakukan dalam proses loading dan unloading antara lain:
1. Memeriksa
floor plan (denah penataan ruangan)
2. Pemasangan
stand/booth.
3. Melakukan
pengawasan pada proses pemasukan barang oleh peserta
4. Melakukan
pengawasan dalam penempatan barang oleh peserta.
5. Melakukan
pengawasan dalam pembongkaran stand/booth
ketika acara telah berakhir kebersihan peralatan.
PROSES MEMUAT (LOADING)
Beríkut
iní adalah urutan proses loading:
1. Periksa
kondisi kendaraan dan barang yang akan dimuat, pastikan dalam keadaan baik.
2. Cek
pengontrolan suhu sebelum barang diangkut
3. Gunakan
pallet untuk barang yang diangkut.
4. Periksa
invoice, surat jalan, dan telly sheet pada saat penyerahan barang
ke ekspedisi.
5. Periksa
dengan teliti atas kondisi barang dan invoice
permintaan.
6. Jika
kondisi barang dan jumlah barang sudah sesuai dengan invoice maka barang bisa langsung di kirim.
7. Setelah
pemberangkatan, semua record diserahkan pada bagian distribusi.
8. Bagian
distribusi atau pengiriman bertanggung jawab terhadap kondisi barang dan
kendaraan yang digunakan untuk mengangkut dari perusahaan menuju ke distribusi.
PROSES BONGKAR (UNLOADING)
Berikut
ini proses unloading:
1. Cek
dan sesuaikan antara dokumen pengiriman (invoice,
surat jalan, packing list, dan
lain-lain) dengan barang yang diterima.
2. Jika
dokumen yang diterima lengkap maka baru bisa bongkar barang.
3. Periksa
barang secara kualitas dan kuantitas barang.
4. Segera
laporkan ke pimpinan dan pengirim jika ada ketidaksesuaian.
5. Selama
proses unloading pastikan kondisi barang yang diangkut baik.
DOKUMEN LOADING DAN
UNLOADING
Adapun
dokumen-dokumen loading dan unloading yang harus dilengkapi adalah
sebagai berikut:
1. Surat
jalan.
2. Daftar
isian perhitungan (tally sheet).
3. Faktur
(invoice).
4. Form
pengecekan suhu mobil.
PERAN DAN TANGGUNG JAWAB FORWARDER
Peran
dan tanggung jawab yang diemban untuk forwarder
adalah sebagai berikut:
1. Forwarder
akan bekerja sesuai dengan permintaan konsumen yang menginginkan barangnya
untuk diangkut.
2. Untuk
mengangkut produk muatan ke lokasi lain, seorang forwarder tidak perlu untuk mempunyai alat angkut sendiri.
3. Forwarder
bertugas sebagai perantara antara pengirim (shipper),
pengangkut (carrier), dan penerima
barang (consignee).
Berdasarkan
penjelasan yang telah dijabarkan di atas maka freight forwarder adalah usaha perseorangan maupun badan hukum yang
menjalankan keinginan pelanggan untuk melakukan pengiriman barang
(muatan/cargo) dari satu orang atau lebih di mana barang atau muatan yang ada
dikumpulkan dari satu tempat atau beberapa tempat, hingga tiba menuju tujuan
akhir yaitu penerima barang dengan menggunakan satu atau beberapa moda
transportasi tanpa harus dengan memiliki sarana angkutan sendiri.
FUNGSI OPERASIONAL FREIGHT
FORWARDER
Forwarder
merupakan sarana bagi para pelanggan atau pemilik barang untuk mendapatkan
masukan mengenai hal yang berkaitan dengan sistem pengiriman dan pengangkutan
barang. Berikut hal-hal mengenai sistem operasional freight forwarder:
1. Tata
cara pengepakan atau pengemasan barang.
2. Negara
tujuan barang beserta meninjau peraturan-peraturan setempat tentang pemasukan
barang dari luar.
3. Mengenai
jalur dan rute angkutan barang yang terbaik dan tercepat.
4. Pengaturan
dokumen dan pemantauan barang selama proses pengiriman barang.
Dalam
menjalankan tugas operasional dalam pengiriman dan pengangkutan barang, forwarder harus bekerja sama dengan
pihak atau bidang usaha yang berkaitan agar barang bisa tiba kepada pemilik
dengan tepat waktu dan tidak mengalami kerusakan pada barang.
Rangkuman
1. Loading
merupakan kegiatan memuat barang atau membuat perencanaan untuk pengiriman
barang-barang yang dibutuhkan secara aman, pemasangan peralatan yang
dibutuhkan. Sedangkan kegiatan unloading
merupakan kegiatan membongkar barang.
2. Proses
loading dan unloading pada kegiatan MICE yaitu pemeriksaan floorplan, pembangunan stand/booth,
melakukan pengawasan pada proses pemasukan barang oleh peserta, dan melakukan
pengawasan dalam pembongkaran stand/booth
ketika acara telah berakhir.
3. Freight forwarding
adalah sebuah jasa perorangan atau badan hukum yang usaha bergerak dalam bidang
pengangkutan atau pengiriman barang dari satu tempat ke tempat lain.
Comments
Post a Comment